Rakatalenta.com, Jakarta: Fluktuasi hormon mempengaruhi cara 
wanita berpakaian, berjalan, bahkan memilih pasangan. Meski saat 
menstruasi kaum wanita kerap merasa sakit dan gemuk, namun di samping 
efek yang tidak mengenakkan itu, Anda mempunyai kesempatan untuk 
terlihat menarik di depan pasangan pria.
Cara menarik pasangan 
Anda akan berubah bersamaan dengan siklus menstruasi. Sebuah studi di 
UCLA meneliti perubahan dalam perilaku perempuan terhadap pasangan 
mereka selama ovulasi. Berikut perubahan perilaku wanita pada 
pasangannya saat siklus menstruasi seperti dikutip laman 
match, Selasa (30/10).
1. Bersikap di ranjang
Menurut
 Gabrielle Lichterman, penulis "28 Days: What Your Cycle Reveals about 
Your Love, Life, Moods, and Potential" mengungkapkan, pada hari 
menjelang termasuk hari pertama menstruasi, wanita mengalami dorongan 
dalam memproduksi hormon seks testosteron dan estrogen. Ini berarti Anda
 akan lebih mudah menggunakan otak sisi kanan (yang mengontrol 
kreativitas) saat membuat keputusan, terutama saat di ranjang. 
2. Kenakan Pakaian Seksi
Menurut penelitian yang dilakukan University of California, Los Angeles dipublikasikan dalam 
Personality and Social Psychology Bulletin,
 Anda akan lebih mudah menarik dengan gaun seksi dibandingkan memakai 
jins dan T-shirt ketika mendekati masa ovulasi (9-15 hari setelah hari 
pertama haid).
"Selama masa subur ini, wanita secara tidak sadar 
berusaha menarik pasangan, dan berpakaian dengan cara yang menarik 
mungkin menjadi salah satu cara untuk melakukan itu," kata rekan penulis
 studi ini, Martie G Haselton,. 
"Dan karena perempuan bersaing 
dengan perempuan lain dalam masa subur mereka, sehingga lebih insentif 
untuk berpakaian menarik mungkin."
3. Anda sering menggoda dan merasa tergoda untuk berselingkuh
Menurut
 penelitian di Jurnal  Hormones and Behavior, by Dr. Steven Gangestad of
 the University of New Mexico and Dr. Martie Haselton of the University 
of California, Los Angeles, Anda mencintai pasangan Anda, tapi dengan 
pendekatan ovulasi, Anda mungkin berfantasi di ranjang gym. 
Para
 peneliti menemukan, selama hari-hari menjelang ovulasi, wanita yang 
tidak merasakan daya tarik seksual yang kuat dengan pasangan mereka 
secara biologis diprogram untuk merasakan dorongan untuk berselingkuh.
Ada
 beberapa alasan mengapa hal ini terjadi: pertama, wanita menjelang 
periode mereka yang paling subur lebih menarik bagi pria, sehingga 
mereka mendapatkan banyak perhatian ekstra - dan semakin banyak pilihan 
untuk wanita, semakin kecil kemungkinan mereka untuk menetap hanya pada 
satu mitra. Terlebih lagi, selama ini, perempuan sadar berburu pasangan 
yang ideal secara genetik, sehingga mereka cenderung menggoda laki-laki 
yang mereka anggap paling menarik secara seksual.
4. Anda menjadi lebih menarik bagi pria
Menggoda
 pria baru? Rencanakan kencan dengan dia ketika Anda sedang berovulasi. 
Menurut penelitian yang dilakukan University of New Mexico yang 
diterbitkan dalam jurnal 
Evolution and Human Behavior, pria menemukan perempuan menjadi paling menarik ketika mereka berada dalam fase ovulasi dari siklus menstruasi mereka.
Peneliti
 studi meminta sekelompok penari wanita eksotis untuk memasukkan 
pendapatan mereka secara anonim ke sebuah situs web selama dua bulan, 
mencatat kapan mereka berada dalam siklus mereka untuk setiap shift.  
Dan
 hasilnya, peneliti mengetahui bahwa penari yang berovulasi memperoleh 
sekitar $ 67 per jam, sementara mereka yang baru saja selesai berovulasi
 memperoleh sekitar $ 52 per jam dan lain-lain yang saat menstruasi 
memperoleh sekitar $ 37 per jam. Mereka kemudian menduga bahwa 
pertunjukan perempuan itu lebih antusias ketika mereka sedang 
berovulasi, sehingga membuat mereka lebih menarik bagi lawan jenis.
"Tidak
 begitu banyak pria yang tahu kapan seorang wanita berovulasi, namun 
ketika dia di puncak kesuburan, wanita mungkin hadir dengan cara yang 
lebih memikat - bagaimana dia bergerak, cara tubuh dan aroma rambutnya, 
pitch suaranya," kata Geoffrey Miller.
5. Jalan Anda terlihat lebih seksi
Menurut
 sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Sexual 
Behavior, para ilmuwan telah menunjukkan bahwa kapan jalan wanita 
terlihat seksi di depan pria. Peneliti dari Queens University di 
Ontario, Kanada mengenakan relawan perempuan setelan yang memiliki 
reflektor cahaya, yang ditempatkan pada sendi dan anggota badan dan 
difilmkan ketika mereka berjalan.
Mereka juga mengambil sampel 
air liur untuk menilai tingkat hormon seks setiap wanita. Kemudian, 
mereka meminta sekelompok peserta laki-laki untuk menilai berjalan 
setiap wanita dari yang paling menarik hingga tidak nenarik.
Hasilnya
 mengejutkan: para wanita yang  berjalan paling seksi sesuai penilaian 
pria, merupakan wanita yang jauh dari masa ovulasi. Para peneliti 
menduga, karena perempuan biasanya mendapatkan banyak perhatian seksual 
selama ovulasi, mereka secara sadar mengembangkan kiprahnya dengan tetap
 menjaga daya tarik seks selama sisa bulan agar orang-orang tetap 
tertarik.(MEL)/liputan6/