Dari kekuatan akal
yang dalam keadaan sedang, proporsional, dan moderat, akan timbul
sifat-sifat ketelitian dalam pengelolaan, kejernihan dalam pemikiran,
ketajaman pandangan, ketepatan perkiraan dan kecermatan dalam mengamati
pelbagai pekerjaan yang pelik dan rumit, serta ketepatan pendiagnosaan
terhadap penyakit-penyakit kejiwaan yang tersembunyi.
Akan
tetapi penggunaan kekuatan akal yang berlebihan akan menimbulkan
pelbagai sifat buruk, seperti kelicikan, kecurangan, penipuan dan
keculasan. Sebaliknya, kekurangan dalam penggunaan kekuatan akal akan menimbulkan kebodohan, keluguan, kecerobohan, kedunguan dan kegilaan.
Perbedaan
antara kedunguan dan kegilaan adalah bahwa seorang dungu mungkin
mempunyai tujuan yang benar, namun ia menempuh jalan yang salah. Hal ini
disebabkan ia tidak memiliki pemikiran yang benar dalam menempuh jalan yang akan menyampaikannya kepada tujuan.
Sedangkan
seorang gila, biasanya memilih sesuatu yang tidak patut dipilih. Oleh
sebab itu, sejak semula, pilihannya itu merupakan sesuatu yang buruk.
(Sumber Rujukan : Tahdzib Al-Akhlaq Wa Mu'alajat Amradh Al-qulub).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri komentar yang membangun sopan dan baik, serta perhatikan Etika Berkunjung Disini terimakasih :)