Posted: 20/09/2012 20:28
Liputan6.com, Kabul: Tentara wanita yang tak disebutkan namanya ini melahirkan saat sedang bertugas di Afganistan. Wanita asal Inggris yang tak menyadari kehamilannya itu, dilaporkan melahirkan seorang bayi berjenis kelamin laki-laki.
"Baik Ibu dan bayi, keduanya kini dalam kondisi stabil," kata Kementerian Pertahanan setelah kelahiran mengejutkan di Camp Bastion, Provinsi Helmand pada Selasa.
Seperti dijabarkan laman BBC, Kamis (20/9), prajurit wanita dari tim penembak itu awalnya mengeluh kesakitan pada bagian perutnya. Namun saat diperisa oleh tim medis, wanita itu dinyatakan akan melahirkan seorang bayi. Menurut informasi dari Kementerian Pertahanan, anak yang berada di kandungan prajurit wanita itu berarti telah ada sebelum tiba di Afghanistan pada Maret.
Menurut pernyataan dari Kementerian Pertahanan, ini bukan kebijakan militer untuk memungkinkan personel militer untuk ikut bertugas jika dalam keadaan hamil. Kementerian Pertahanan tidak menyadari kehamilan dari wanita tersebut. Untuk memberikan perawatan yang tepat bagi ibu dan bayi yang lahir prematur tersebut, sebuah tim spesialis anak dari Oxford John Radcliffe Hospital pun segera diterbangkan ke Afghanistan.
Berdasarkan keterangan koresponden BBC Caroline Wyatt, prajurit Inggris melahirkan merupakan pertama kalinya terjadi. "Aturan militer melarang personel militer yang hamil bertugas. Meskipun tahun lalu satu tentara Inggris perempuan melahirkan dua minggu setelah kembali dari enam bulan bertugas di Afghanistan," katanya.
Menurutnya, kasus yang tidak biasa itu mungkin memicu perdebatan lebih lanjut, mengenai pemeriksaan medis yang diperlukan sebelum angkatan bersenjata mengerahkan wanita untuk bertugas.
Terkadang kehamilan yang tak memiliki bentuk benjolan pada perut tidak terdeteksi, meskipun jarang terjadi. Seperti penelitian di Jerman pada 2002, di mana 25 dari 475 ibu tidak menyadari kehamilannya sampai mereka pergi bertugas. (FRD/TNT)
"Baik Ibu dan bayi, keduanya kini dalam kondisi stabil," kata Kementerian Pertahanan setelah kelahiran mengejutkan di Camp Bastion, Provinsi Helmand pada Selasa.
Seperti dijabarkan laman BBC, Kamis (20/9), prajurit wanita dari tim penembak itu awalnya mengeluh kesakitan pada bagian perutnya. Namun saat diperisa oleh tim medis, wanita itu dinyatakan akan melahirkan seorang bayi. Menurut informasi dari Kementerian Pertahanan, anak yang berada di kandungan prajurit wanita itu berarti telah ada sebelum tiba di Afghanistan pada Maret.
Menurut pernyataan dari Kementerian Pertahanan, ini bukan kebijakan militer untuk memungkinkan personel militer untuk ikut bertugas jika dalam keadaan hamil. Kementerian Pertahanan tidak menyadari kehamilan dari wanita tersebut. Untuk memberikan perawatan yang tepat bagi ibu dan bayi yang lahir prematur tersebut, sebuah tim spesialis anak dari Oxford John Radcliffe Hospital pun segera diterbangkan ke Afghanistan.
Berdasarkan keterangan koresponden BBC Caroline Wyatt, prajurit Inggris melahirkan merupakan pertama kalinya terjadi. "Aturan militer melarang personel militer yang hamil bertugas. Meskipun tahun lalu satu tentara Inggris perempuan melahirkan dua minggu setelah kembali dari enam bulan bertugas di Afghanistan," katanya.
Menurutnya, kasus yang tidak biasa itu mungkin memicu perdebatan lebih lanjut, mengenai pemeriksaan medis yang diperlukan sebelum angkatan bersenjata mengerahkan wanita untuk bertugas.
Terkadang kehamilan yang tak memiliki bentuk benjolan pada perut tidak terdeteksi, meskipun jarang terjadi. Seperti penelitian di Jerman pada 2002, di mana 25 dari 475 ibu tidak menyadari kehamilannya sampai mereka pergi bertugas. (FRD/TNT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri komentar yang membangun sopan dan baik, serta perhatikan Etika Berkunjung Disini terimakasih :)