Posted: 05/10/2012 20:18
Liputan6.com, Jakarta: Raksasa ritel asal Prancis, Carrefour, menepis isu yang menyebut pihaknya akan hengkang dari Indonesia. "Kami akan tetap berada di Indonesia. Karena memiliki komitmen jangka panjang di Indonesia," kata Head of Public Affair PT Carrefour Indonesia Satria Hamid dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (5/10).
Satria menegaskan penarikan ritel Carrefour di sejumlah negara seperti Singapura, Yunani, Polandia, dan Turki tak berpengaruh terhadap kegiatan operasional Carrefour di Indonesia sejak 1998. "Biarlah di negara lain hengkang, tapi kami akan tetap mempertahankan posisi sebagai distributor barang secara nasional," ucap Satria.
Menurut Satria, saat ini Carrefour merupakan perusahaan penyerap tenaga kerja ritel paling banyak, yaitu 28 ribu pekerja dan tempat pemasaran bagi lebih dari empat ribu pemasok barang di Tanah Air. "Bisnis kami tetap berjalan secara normal. Varian produk pun semakin banyak. Jadi tidak ada rencana keluar dari Indonesia," kata Satria.
Ia mengatakan, tingginya konsumsi dalam negeri saat ini justru membuat ritel Carrefour berupaya tetap ambil bagian mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Terkait kabar rencana Chairul Tanjung yang akan menambah kepemilikan sahamnya, Satria mengatakan dinamika tersebut nantinya tak berpengaruh terhadap kehadiran ritel Carrefour di Indonesia. Chairul kini telah memiliki 40 saham di perusahaan ritel tersebut. "Kami masih memiliki visi yang sama dengan Pak Chairul Tanjung. Jadi saya rasa tidak akan mempengaruhi kalaupun terealisasi," tutur Satria.
Sebelumnya Carrefour sempat dikhawatirkan hengkang dari Indonesia setelah perusahaan asal Prancis ini melepas kepemilikan sahamnya di Yunani menyusul langkah penyehatan neraca keuangan jaringan hipermarketnya di Eropa.
Peritel kedua terbesar di dunia setelah Walmart itu tercatat membukukan kerugian 31 juta Euro secara global pada semester pertama tahun ini. Di Indonesia, Carrefour beroperasi di 83 gerai yang tersebar di 28 kota/kabupaten di Indonesia dengan penjualan lebih dari 40 ribu produk.(ANT/AIS)
Satria menegaskan penarikan ritel Carrefour di sejumlah negara seperti Singapura, Yunani, Polandia, dan Turki tak berpengaruh terhadap kegiatan operasional Carrefour di Indonesia sejak 1998. "Biarlah di negara lain hengkang, tapi kami akan tetap mempertahankan posisi sebagai distributor barang secara nasional," ucap Satria.
Menurut Satria, saat ini Carrefour merupakan perusahaan penyerap tenaga kerja ritel paling banyak, yaitu 28 ribu pekerja dan tempat pemasaran bagi lebih dari empat ribu pemasok barang di Tanah Air. "Bisnis kami tetap berjalan secara normal. Varian produk pun semakin banyak. Jadi tidak ada rencana keluar dari Indonesia," kata Satria.
Ia mengatakan, tingginya konsumsi dalam negeri saat ini justru membuat ritel Carrefour berupaya tetap ambil bagian mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Terkait kabar rencana Chairul Tanjung yang akan menambah kepemilikan sahamnya, Satria mengatakan dinamika tersebut nantinya tak berpengaruh terhadap kehadiran ritel Carrefour di Indonesia. Chairul kini telah memiliki 40 saham di perusahaan ritel tersebut. "Kami masih memiliki visi yang sama dengan Pak Chairul Tanjung. Jadi saya rasa tidak akan mempengaruhi kalaupun terealisasi," tutur Satria.
Sebelumnya Carrefour sempat dikhawatirkan hengkang dari Indonesia setelah perusahaan asal Prancis ini melepas kepemilikan sahamnya di Yunani menyusul langkah penyehatan neraca keuangan jaringan hipermarketnya di Eropa.
Peritel kedua terbesar di dunia setelah Walmart itu tercatat membukukan kerugian 31 juta Euro secara global pada semester pertama tahun ini. Di Indonesia, Carrefour beroperasi di 83 gerai yang tersebar di 28 kota/kabupaten di Indonesia dengan penjualan lebih dari 40 ribu produk.(ANT/AIS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri komentar yang membangun sopan dan baik, serta perhatikan Etika Berkunjung Disini terimakasih :)