Lembaga pemeringkat kredit Standard & Poor's menurunkan peringkat
Spanyol karena mulai mengalami krisis utang. Negeri Matador itu bahkan
memiliki tingkat pengangguran tertinggi se-Eropa.
Menurut stasiun berita BBC, peringkat kredit Spanyol di
S&P turun dua tingkat, dari A menjadi BBB+. Ini menjadi peringatan
bagi Madrid bahwa negara mereka harus menanggung utang yang lebih besar
lagi untuk memulihkan sektor perbankan.
S&P pun menempatkan
prospek ekonomi Spanyol ke zona negatif. Artinya, negara itu berpotensi
kembali turun peringkat lagi dan pertumbuhkan ekonominya tahun ini akan
merosot 1,5% setelah sebelumnya diprediksi naik 0,3 persen.
Pada
2013, S&P memperkirakan ekonomi Spanyol kembali berkontraksi, yaitu
sebanyak 0,5%, setelah sempat diprediksi naik satu persen. Selain
Spanyol, S&P pun memberi penilaian suram atas ekonomi negara-negara
lain di Eropa, yang turut berjuang mengatasi dampak krisis utang yang
mendera 17 negara anggota pengguna euro (zona euro).
"Menurut
pandangan kami, strategi atas krisis utang Eropa lagi-lagi kurang
efisien. Kondisi kredit, dan juga prospek ekonomi Spanyol, kini bisa
memburuk daripada yang kami antisipasi awal tahun ini, kecuali sudah ada
solusi dari kebijakan zona euro yang dapat menumbuhkan kembali
kepercayaan investor dan stabilitas aliran modal di penjuru dunia,"
demikian penilaian S&P.
Reformasi Struktural
Lembaga
itu masih melihat sisi positif dari situasi di Spanyol. "Meski
menghadapi situasi ekonomi yang kurang kondusif, kami yakin bahwa
pemerintahan yang baru telah menggalang dan menerapkan serangkaian
reformasi struktural, yang harus mendukung pertumbuhan ekonomi jangka
panjang," kata S&P.
Institusi itu menyambut baik reformasi
Spanyol dalam pasar tenaga kerja. Langkah ini bisa mengurangi hambatan
struktural dan memperbaiki fleksibilitas dalam penentuan upah.
Namun,
S&P mengingatkan bahwa reformasi itu belum bisa memperbaiki masalah
pengangguran dalam waktu dekat. Spanyol justru tengah berstatus sebagai
negara Eropa yang memiliki tingkat pengangguran tertinggi, yaitu 23
persen. Lebih dari 50 persen dari kaum muda usia produktif di Spanyol
saat ini tidak punya pekerjaan.
"Tingkat pengangguran yang sudah
tinggi ini, terutama di kalangan muda, kemungkinan akan bertambah buruk
hingga sudah diterapkan pemulihan yang berkelanjutan," demikian
penilaian S&P
Sumber : vivanews.com
Sumber : vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri komentar yang membangun sopan dan baik, serta perhatikan Etika Berkunjung Disini terimakasih :)