Jumat, 05 Oktober 2012

Pertamina: Pencurian Minyak di Banyuasin Dibekingi Orang Kuat

BBM | oleh Suhatman Pisang
Posted: 05/10/2012 17:30
Pertamina: Pencurian Minyak di Banyuasin Dibekingi Orang Kuat Sumber : Liputan6.com, Jakarta: Pertamina meyakini pencurian minyak mentah di kawasan Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, telah berlangsung lama. Hal itu terbukti dengan adanya tim Pertamina yang merekam pencurian oleh warga setempat pada Mei 2012.

Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir menuturkan Pertamina sudah sejak lama melaporkan kegiatan tak terpuji ini ke petugas keamanan setempat. Tapi kegiatan ini masih berlangsung. Pertamina menduga ada orang kuat di belakang aksi-aksi ini.

"Kalau melakukan kegiatan ilegal, dan tidak ada membekingi, tentu tidak begitu," ujar Ali kepada wartawan, Jumat (5/10). "Kami sesalkan. Kami berharap, aparat bisa mencari otak di balik kegiatan ini."

Pencurian sembunyi-sembunyi itu tak hanya dilakukan dengan alat manual. Sejumlah alat berat pun tampak digunakan warga. Pertamina mengaku akibat pencurian ini, 36 ribu barel minyak raib dan negara dirugikan sekitar Rp 200 miliar.

Menurut pengelola Pertamina, pada 2011 frekuensi pecurian mencapai 300 kali dengan melubangi pipa-pipa. "Semester pertama saja, ada 400 pelubangan. Padahal, untuk melubangi itu butuh keahlian khusus," ujar seorang pejabat Pertamina.

Seperti diberitakan, kebakaran akibat pipa terjadi di kilometer 219 Kecamatan Bayung Lincir, Kabupaten Musi Banyuasin, 3 Oktober silam. Saat kejadian, banyak warga sedang mengambil minyak mentah yang tumpah dari pipa Pertamina yang bocor. Tiba-tiba saja, pipa terbakar dan langsung meledak. Empat orang tewas di lokasi ini sedangkan dua lainnya meninggal di rumah sakit.

Hingga kini korban akibat peristiwa itu terus bertambah. Di Jambi, setelah Agus dan Andri Yubar yang meninggal kemarin pagi tadi menyusul Sahuri, yang dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Mayang Medical Centre. Empat korban lain tewas di lokasi kejadian di Musi Banyuasin.

Sahuri mengalami luka bakar hingga 90 persen di tubuhnya. Sejak masuk rumah sakit Rabu silam, ia sudah tak sadarkan diri. Sementara korban lainnya, bocah bernama Aprilazi kini juga kritis akibat seluruh tubuh bocah berusia 13 tahun itu melepuh.

Jumlah korban tewas akibat peristiwa itu menjadi delapan orang. Sementara hingga kini, belasan korban luka bakar masih dirawat di sejumlah rumah sakit di Sumsel maupun Jambi.(ALI/AIS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar yang membangun sopan dan baik, serta perhatikan Etika Berkunjung Disini terimakasih :)